Pada bulan April 1966 Bob kembali ke Jamaica, bertepatan dengan kunjungan HIM Haile Selassie I —raja Ethiopia– ke Jamaica untuk bertemu penganut Rastafari. Pengaruh raja membawa Bob menjadi penganut ajaran Rastafari pada tahun 1967, dan bersama The Wailer, band barunya yang dibentuk setahun kemudian bersama dua artist Mc Intosh dan Livingston, dia menyuarakan nilai-nilai ajaran Rasta melalui reggae. Penganut Rastafari menganggap Bob menjalankan dakwah menyebarkan inspirasi dan nilai Rasta melalui lagu-lagunya.
The Wailers dibubarkan di tahun 1971, namun Bob segera membentuk band baru bernama Bob Marley and The Wailers. Tahun 1972 album Catch A Fire diluncarkan. Menyusul kemudian Burning (1973–berisi hits “Get Up, Stand Up” dan “ I Shot the Sheriff” yang dipopulerkan Eric Clapton), Natty Dread (1975), Rastaman Vibration (1976) dan Uprising (1981) yang makin memantapkan reggae sebagai musik mainstream dengan Bob Marley sebagai ikonnya.
Pada tahun 1978, Bob Marley menerima Penghargaan dari PBB kerana mempromosikan perdamaian melalui lagu-lagunya. Sayang, penyakit kanser mengakhiri hidupnya pada 11 Mei 1981 saat usia 36 tahun di ranjang hospital Miami, AS, setalah mengadakan konset internasional di Jerman. Hasil ciptaannya lagu reaggae masih dimainkan sehingga hahri ini seperti :
One Love! One Heart!
Lets get together and feel all right.
Hear the children cryin (One Love!);
Hear the children cryin (One Heart!)
(One Love / People Get Ready)
Dreadlock
Selain Bob Marley dan Jamaika, rambut gimbal atau lazim disebut “dreadlocks” menjadi titik perhatian dalam fenomena reggae. Ketika ini dreadlock selalu dikaitkan dengan musik reggae, sehingga secara umumnya orang menganggap bahwa para pemusik reggae yang melahirkan gaya rambut bersilang-belit (locks) itu. Padahal menjadi gaya, rambut bergumpal mempunyai cerita tersendiri.
Kononnya, rambut bergumpal sudah bermula sejak tahun 2500 SM. Tutankhamen, seorang fir’aun dari masa Mesir Kuno, digambarkan memelihara rambut bergumpal. Demikian juga Dewa Shiwa dalam agama Hindu. Secara amalannya, sejak beratus tahun yang lalu banyak suku asli di Afrika, Australia dan New Guinea yang dikenal dengan rambut bergumpalnya. Di daerah Dieng, Wonosobo hingga kini masih ada adat memelihara rambut bergumpal sebagai adat keagamaan
Membiarkan rambut tumbuh memanjang tanpa jagaan, sehingga akhirnya membelit membentuk gumpal, memang telah menjadi amalan gerakan-gerakan spiritual di Barat dan Timur.
Kaum Nazareth di Barat, dan para penganut Yogi, Gyani dan Tapasvi dari segala kelas di India, memiliki rambut 'dreadlock' yang dimaksudkan sebagai tanda, dan menjadi sebahgian amalan spiritual yang mereka. Selain itu ada kepercayaan bahwa rambut ini membantu meningkatkan daya tahan tubuh, kekuatan mental-spiritual dan supernatural. Keyakinan tersebut diakui kepercayaan bahwa tenaga mental dan spiritual manusia keluar melalui ubun-ubun dan rambut, sehingga ketika rambut terkunci belitan maka tenaga itu akan tertahan dalam tubuh.
Seiring dimulainya masa industrial pada abad ke-19, rambut bergumpal mulai susah ditemui di daerah Barat. Sampai ketika pada tahun 1914 Marcus Garvey memperkenalkan gerakan keagamaan dan identiti kulit hitam UNIA, aspek spiritual rambut 'dreadlock' dalam agama Hindu dan kaum tribal Afrika amalkan oleh pengikut gerakan ini. Mereka mengelarkan diri sebagai kaum “Dread” untuk menyatakan bahwa mereka takut dan hormat (dread) pada Tuhan. Rambut bergumpal para Dread inilah asal istilah dreadlocks. Rastafarianisme juga menjadikan dreadlock sebagai identiti..
Simbol ini kekal hingga pada tahun 1930-an Jamaica mengalami masalah sosial dan politik. Kelompok Rasta merasa tidak puas dengan keadaan sosial dan pemerintah yang ada, lalu membentuk masyarakat tersendiri yang tinggal di khemah-khemah yang didirikan diantara semak belukar.
Mereka memiliki amalan nilai keagamaan tersendiri, termasuk memelihara rambut bergumpal. Dreadlocks juga mereka amalkan sebagai membeza daripada“baldhead” (sebutan untuk orang kulit putih berambut perang), yang mereka golongkan sebagai kaum Babylon—istilah untuk pemerintah yang menindas. Pertengahan tahun 1960-an perkemahan kelompok Rasta ditutup dan mereka dipindahkan ke daerah Kingston, seperti di kota Trench Town dan Greenwich, tempat dimana musik reggae lahir pada tahun 1968.
Ketika musik reggae memasuki genre musik dunia pada akhir tahun 1970-an, imej Bob Marley dengan rambut 'dreadlock' menjadi ikon baru yang dipuja-puja. Dreadlock dengan segera menjadi sebuah trend baru dalam fesyen rambut. Ketika pada tahun 1990-an, dreadlocks menjadi penampilan pemusik rock dan menjadi sebahgian dari fashion dunia. Dreadlock yang biasanya memerlukan waktu sekitar lima tahun boleh dibuat hanya lima jam oleh salon-salon rambut ! bermacam gaya dreadlock pun ditawarkan, termasuk rambut beraneka warna dan “dread perms” yang kekal..